Mengenai Saya

Foto saya
Tegal, Jawa Tengah, Indonesia

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Warga Mojokerto Temukan Candi

Mojokerto (ANTARA) - Warga Dusun Tegal Sari, Desa Puri, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, menemukan tumpukan batu bata merah yang diduga sebagai candi di areal persawahan setempat.
Suprapto, selaku pemilik sawah, Minggu mengatakan, tumpukan batu itu diduga sebagai candi karena besar batu bata yang melebihi batu bata normal saat ini.
"Tumpukan batu ini bentuknya menyerupai dasar candi dan hal ini juga didukung dengan setiap kali saya mau menanam padi selalu menemukan jenis batu bata seperti ini," katanya.
Ia mengemukakan, atas penemuan ini pihaknya sudah melaporkan kepada pihak aparat desa serta kepolisian setempat supaya tidak terjadi pengrusakan di areal penemuan tersebut.
"Kami juga telah melaporkan kepada pihak Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur di Kecamatan Trowulan untuk menindaklanjuti penemuan ini," katanya.
Dengan disaksikan oleh aparat desa dan juga petugas kepolisian setempat akhirnya pemilik sawah melakukan penggalian dengan menggunakan alat cangkul.
"Saya hanya ingin membuktikan jika di sini memang ada candi yang terpendam dan dengan disaksikan pihak terkait, saya berani melakukan penggalian di lokasi ini," katanya.
Sementara itu, petugas Polres Mojokerto langsung memasang garis polisi di lokasi penemuan tumpukan batu bata merah yang diduga sebagai candi.
Namun, meski sudah dipasang garis polisi, warga sekitar yang antusias terhadap penggalian tersebut masih memenuhi lokasi.
Bahkan, warga menerobos garis polisi yang telah dipasang sebelumnya. Akibatnya, lokasi penggalian di sawah seluas 20x20 meter tersebut penuh dengan warga yang melihat proses penggalian.
Kapolsek Puri, AKP I Komang Wirta, mengatakan, pihaknya memasang garis polisi agar aktifitas penggalian tidak terganggu dengan kerumunan warga yang melihat.
"Pemasangan garis polisi ini bertujuan supaya para penggali bisa fokus melakukan aktivitasnya tanpa harus merasa diganggu oleh warga yang melihat," katanya.
Saat ini petugas juga masih disiagakan di lokasi penggalian untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan penemuan tumpukan batu bata yang diduga sebagai candi ini.
"Saat ini kami masih menyiagakan anggota untuk melakukan penjagaan di sekitar lokasi supaya warga tidak mendekat di lokasi penggalian," katanya.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan penggalian tersebut akan dilakukan sampai dengan malam hari supaya hasil dari penggalian itu bisa segera diketahui.
"Intinya kami siap untuk melakukan penjagaan di lokasi penggalian baik itu siang maupun malam karena itu sudah menjadi tugas kami," katanya.
Menanggapi temuan itu, Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Jawa Timur, Aris Sofyan, mengatakan, saat ini pihaknya masih belum menerima laporan terkait dengan penemuan tersebut.
"Kami masih belum menerima laporan tersebut dan rencananya kami akan mengirimkan orang untuk melakukan pemantauan dan juga penelitian termasuk di dalamnya melakukan pendokumentasian di lokasi tersebut," katanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Irfan Bachdim Terjebak di Tengah Pertarungan Kepentingan

 
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Timnas Merah Putih sepertinya terus direcoki oleh hal-hal non-teknis. Kini striker timnas, Irfan Bachdim, yang harus terseret dan terjebak dalam pertarungan kepentingan. Semuanya berawal ketika Persema Malang -- klub tempat Irfan mulai merintis karier profesionalnya di Indonesia – memutuskan untuk keluar dari kompetisi Liga Super Indonesia (LSI). Klub berjuluk Laskar Ken Arok itu ingin menjadi klub profesional dan mandiri yang tidak bergantung pada dana APBD seperti kebanyakan klub-klub LSI. Penggunaan dana APBD dinilai membuat klub jadi tidak profesional karena banyak campur tangan, intrik dan kepentingan.
Klub saudara tua Arema Malang itu hengkang dari LSI juga karena sering dirugikan selama berpartisipasi di kompetisi miliki PSSI tersebut. Alhasil, Persema memilih pindah ke Liga Primer Indonesia (LPI) yang menjadi kompetisi tandingan LSI.
PSSI menilai LPI sebagai kompetisi ilegal karena keberadaannya tidak berada di bawah PSSI. Dan sebagai konsekuensi atas keilegalan tersebut, PSSI mengancam akan memberikan sanksi degradasi kepada klub yang bersikeras ikut LPI.
Sialnya, tidak hanya klub saja yang bakal terkena sanksi PSSI.  Ancaman hukuman juga akan menerpa semua yang terlibat dalam klub peserta LPI tersebut.
‘’Sanksi juga akan diberikan kepada semua yang ikut terlibat mulai dari tim manajemen, jajaran pelatih maupun pemain yang saat ini memperkuat klub tersebut,’’ kata CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, seperti dikutip Antara.
Irfan Bachdim pun akhirnya ikut terseret dan terjebak dalam pertarungan dua kepentingan tersebut . Dia terancam dicoret dari timnas apabila memilih tetap bergabung dengan Persema Malang dan bermain di kompetisi tandingan PSSI.
Irfan Bachdim memang harus memilih. Apakah dia akan memilih LPI demi menghormati kontraknya bersama Persema Malang. Ataukah dia harus tunduk pada ancaman PSSI demi menyelamatkan mimpinya bermain bersama timnas.
Apapun pilihan Irfan, yang pasti adalah ucapan pelatih Alfred Riedl kembali terbukti kebenarannya. Bahwa banyak kepentingan non-teknis yang merecoki.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Perbandingan 10 Ponsel Windows di 2011


HTC HD7 (fw/inet)
Jakarta - 2011 merupakan tahun dimana produk ponsel Windows Phone 7 (WP7) saling berkompetisi berebut hati konsumen. Di luar Indonesia, saat ini ada 10 ponsel WP7 yang hadir di pasaran. Bingung memilih? Simak perbandingan berikut.

Seperti dikutip detikINET dari data Electric Forest, Jumat (31/12/2010), data dibawah ini merupakan urutan 10 ponsel WP7 dari berbagai vendor, dari ranking terkecil hingga terbesar di tiap kategorinya.

Perbandingan ketipisan ponsel (mulai paling tebal):
1. HTC 7 Pro
2. LG Optimus 7Q
3. Dell Venue Pro
4. HTC Surround
5. HTC HD7
6. HTC Mozart
7. HTC Trophy
8. LG Optimus 7
9. Samsung Omnia 7
10. Samsung Focus

Perbandingan berat ponsel:
1. Samsung Focus (115 gram)
2. HTC Mozart (130 gram)
3. Samsung Omnia 7 (139 gram)
4. HTC Trophy (140 gram)
5. LG Optimus 7 (157 gram)
6. HTC HD 7 (162 gram)
7. HTC Surround (165 gram)
8. HTC 7 Pro (185 gram)
9. LG Optimus 7Q (185 gram)
10. Dell Venue Pro (191 gram)

Perbandingan ROM/RAM:
1. Samsung Focus (1 GB) / HTC HD 7 (576 MB)
2. Samsung Omnia 7 (1 GB) / HTC Mozart (576 MB)
3. Dell Venue Pro (1 Gb) / HTC Trophy (576 MB)
4. HTC HD 7 (512 MB) / Samsung Focus (512 MB)
5. HTC 7 Pro (512 MB) / Samsung Omnia 7 (512 MB)
6. HTC Mozart (512 MB) / LG Optimus7 (512 MB)
7. LG Optimus 7 (512 MB) / LG Optimus 7Q (512 MB)
8. LG Optimus 7 Q (512 MB) / Dell Venue Pro (512 MB)
9. HTC Surround (512 MB) / HTC 7 Pro (448 MB)
10. HTC Trophy (512 MB) / HTC Surround (448 MB)

Perbandingan Ukuran Layar:

1. 4,3 inch - HTC HD7 dengan TFT-LCD
2. 4,1 inch - Dell Venue Pro dengan AMOLED
3. 4,0 inch - Samsung Omnia 7 dengan S-AMOLED
4. 4,0 inch - Samsung Focus dengan S-AMOLED
5. 3,8 inch - LG Optimus 7 dengan TFT-LCD
6. 3,8 inch - HTC Trophy dengan SLCD
7. 3,8 inch - HTC Surround dengan SLCD
8. 3,7 inch - HTC Mozart dengan SLCD
9. 3,6 inch - HTC 7 Pro dengan TFT-LCD
10. 3,5 inch - LG Optimus 7 Q dengan TFT LCD

Perbandingan ketahanan baterai (posisi standby):
1. HTC Surround (275 jam)
2. Samsung Focus (300 jam)
3. HTC HD 7 (310 jam)
4. Dell Venue Pro (336 jam)
5. HTC 7 Pro (360 jam)
6. HTC Mozart (360 jam)
7. HTC Trophy (360 jam)
8. Samsung Omnia 7 (390 jam)
9. LG Optimus 7 (416 jam)
10. LG Optimus 7Q (466 jam)

Berikut adalah bagan selengkapnya (alt+scrool-up pada mouse untuk memperbesar gambar di browser):

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS